Sabtu, 04 Juli 2015

0

Jurnal Minggu 5

Manajemen Transaksi Pada Database Terdistribusi

1. Ashari Bayhaki
2.Aris Riswara
3. Heri Ardiawan


1. Abstraksi
Sistem database terdistribusi (DDBS) menimbulkan masalah yang berbeda ketika kita mengakses database terdistribusi dan direplikasi database terdistribusi.Khususnya, akses kontrol dan manajemen transaksi DDBS memerlukan mekanisme yang berbeda untuk memantau pengambilan data dan update ke database. Saat ini trend dalam multi-tier client / server jaringan membuat DDBS yang disesuaikan untuk menyediakan akses dan kontrol atas database lokal. Oracle, sebagai Sistem Manajemen Database terkemuka (DBMS)vendor yang menggunakan teknik dua-fase komit untuk mempertahankan konsisten negara untuk database. 

Dalam tulisan ini akan membahas bagaimana mengimplementasikan teknik Oracle two-phase commit. Contoh diberikan untuk menunjukkan langkah-langkah dalam melaksanakan two-phase commit. Dengan menggunakan fitur Oracle ini,organisasi akan mendapatkan keuntungan dari penggunaan DDBS untuk keberhasilan dalam mengelola sumber data perusahaan.

2. Latar Belakang
Manajemen transaksi adalah konsep lama dalam distribusi data base manajemen sistem (DDBMS). Namun, Oracle adalah komersial pertama DBMS untuk menerapkan metode transaksi manajemen: two-phase commit. Banyak organisasi tidak menerapkan database terdistribusi karena kompleksitasnya. Mereka hanya menggunakan database terpusat. Namun, dengan organisasi global dan multi-tier jaringan arsitektur, pelaksanaan database terdistribusi menjadi keharusan.

Sistem database terdistribusi (DDBS) adalah sistem yang telah mendistribusikan data  dan direplikasi selama beberapa lokasi, seperti sistem basis data terpusat (CDBS), di mana satu salinan dari data yang disimpan. Data dapat direplikasi melalui jaringan menggunakan horizontal dan mirip dengan proyeksi vertikal fragmentasi dan pemilihan operasi di Structured Query Language (SQL). Kedua jenis database berbagi sama masalah kontrol akses dan transaksi manajemen, seperti kontrol pengguna akses konkuren dan kebuntuan deteksi dan resolusi. Di sisi lain tantangan, bagaimanapun, DDBS juga harus mengatasi berbagai masalah.

Akses kontrol dan manajemen transaksi di DDBS memerlukan aturan yang berbeda untuk memantau pengambilan data dan update ke database terdistribusi dan direplikasi. Oracle, sebagai Sistem Manajemen Database terkemuka (DBMS) menggunakan teknik two-phase commit untuk mempertahankan keadaan yang konsisten untuk database. 
Tujuan umum makalah ini adalah untuk menjelaskan manajemen transaksi DDBMS dan bagaimana mengimplementasikan Oracle two-phase commit. Untuk membantu dalam memahami proses ini,akan diberikan beberapa contoh pada bagian terakhir. Diharapkan bahwa hal ini Pemahaman akan mendorong organisasi untuk menggunakan dan akademisi untuk membahas DDBS dan berhasil memanfaatkan fitur ini Oracle.


3. Rumusan Masalah
a. Bagaimana  menerapkan metode transaksi manajemen Oracle two-phase commit dalam database terdistribusi.
b. mplementasi Data base terdistribusi dalam organisasi.

4. Tujuan Penelitian
Tujuan makalah ini adalah untuk menjelaskan manajemen transaksi DDBMS dan bagaimana mengimplementasikan Oracle two-phase commit.Diharapkan Pemahaman akan mendorong organisasi untuk menggunakan dan akademisi untuk membahas DDBS dan berhasil memanfaatkan fitur ini Oracle.

5. Pembahasan Masalah

a. Bagaimana  menerapkan metode transaksi manajemen Oracle two-phase commit dalam database terdistribusi.

Database Oracle adalah database terdistribusi sistem manajemen, yang mempekerjakan tahap dua- berkomitmen untuk mencapai dan mempertahankan keandalan data.

Berikut ini penjelasan dua fase-Oracle implementasi prosedur.

1. Pohon Sesi
Dalam setiap transaksi, Oracle membangun pohon sesi untuk node yang berpartisipasi. Pohon sesi menggambarkan hubungan antara node yang berpartisipasi dalam diberikan transaksi. 

Setiap node memainkan satu atau lebih ,berikut peran:

1.Klien: Seorang klien adalah node yang referensi data yang dari node lain.
2. Server database: Server adalah sebuah simpul yang yang direferensikan oleh node lain   karena telah diperlukan data. Sebuah server database server yang mendukung database lokal.
3. Koordinator Global: Koordinator global node yang memulai transaksi, dan dengan demikian, adalah akar dari pohon sesi. Operasi dilakukan oleh koordinator global sebagai folJournal Pendidikan Sistem Informasi,
• Dalam perannya sebagai koordinator global dan akar pohon sesi, semua pernyataan SQL,
Prosedur panggilan, dll, dikirim ke direferensikan node oleh koordinator global. Menginstruksikan semua node, kecuali COMMIT situs titik, untuk SIAPKAN
• Jika semua situs SIAPKAN berhasil, maka koordinator global menginstruksikan COMMIT
Situs titik untuk memulai tahap komit
• Jika satu atau lebih node mengirim batalkan pesan, maka koordinator global menginstruksikan semua node untuk melakukan rollback.
4. Koordinator Lokal: Sebuah koordinator lokal adalah node yang harus referensi data pada node lain untuk menyelesaikan bagiannya. Koordinator lokal melaksanakan fungsi-fungsi berikut (Oracle8):
• Menerima dan menyampaikan informasi Status antara node local
• Melewati pertanyaan kepada mereka node
• Menerima permintaan dari orang-node dan melewati mereka ke node lain
• Mengembalikan hasil query ke node yang dimulai mereka.
5. Komit Site Point: Sebelum titik COMMIT situs dapat ditunjuk, titik COMMIT kekuatan masing-masing node harus ditentukan. Kekuatan COMMIT titik setiap node sistem database terdistribusi didefinisikan ketika koneksi awal dibuat antara node. Situs Titik COMMIT harus menjadi handal simpul karena harus mengurus semua pesan. Ketika koordinator global yang memulai transaksi, ia akan mengecek referensi langsung untuk melihat mana yang akan bertindak sebagai COMMIT situs titik. Situs COMMIT Titik tidak bisa menjadi situs read-only. Jika beberapa node memiliki kekuatan titik yang sama COMMIT, maka koordinator global yang memilih salah satu dari mereka. Di kasus rollback, yang SIAPKAN dan Fase COMMIT tidak dibutuhkan dan dengan demikian Situs COMMIT titik tidak dipilih. Sebuah transaksi dianggap dilakukan setelah Situs COMMIT titik melakukan lokal.

b. Implementasi Data base terdistribusi dalam organisasi.
Dua-Tahap Komit dan Implementasi Oracle Manajer transaksi database Oracle8 mengharuskan bahwa keputusan tentang apa yang harus dilakukan dengan transaksi menjadi bulat oleh semua node. Ini mengharuskan semua node yang bersangkutan untuk membuat salah satu dari dua keputusan: melakukan dan menyelesaikan transaksi, atau batalkan dan rollback transaksi (Oracle8). Itu Oracle8 mesin otomatis menangani komit atau rollback semua transaksi, dengan demikian, mempertahankan integritas database.
Berikut ini akan diuraikan dua fase transaksi manager.

1. SIAPKAN Fase (PP): PP dimulai ketika node, inisiator, meminta semua peserta, kecuali melakukan situs titik, untuk SIAPKAN. Dalam PP itu, node diminta harus merekam informasi yang cukup untuk memungkinkan mereka baik untuk melakukan atau membatalkan transaksi. Node, setelah membalas pemohon bahwa ia memiliki SIAP, tidak bisa secara sepihak melakukan COMMIT sebuah atau batalkan. Selain itu, data yang terikat dengan COMMIT atau membatalkan tidak tersedia untuk transaksi lainnya. Setiap node dapat membalas dengan salah satu dari tiga tanggapan untuk inisiator.
Respon ini didefinisikan di bawah ini:
a. Disiapkan: data telah dimodifikasi dan bahwa node siap COMMIT. Semua sumber daya dipengaruhi oleh transaksi terkunci.
b. Read-only: data pada node belum dimodifikasi. Dengan jawaban ini, node tidak SIAPKAN dan tidak berpartisipasi dalam kedua fase.
c. Abort: data pada node tidak bisa diubah dan dengan demikian node membebaskan setiap sumber daya terkunci untuk transaksi ini dan mengirimkan batalkan pesan ke node yang direferensikan itu.

2. COMMIT Tahap (CP): CP Sebelum dimulai, semua node direferensikan harus memiliki berhasil DISIAPKAN. Tahap COMMIT dimulai oleh Koordinator global yang mengirim pesan ke semua node memerintahkan mereka untuk COMMIT. Dengan demikian, database di semua node konsisten.
Kegagalan Dua-Tahap Komit
Masalah utama dengan komit dua-fase terjadi ketika salah satu node berpartisipasi dalam terdistribusi Transaksi gagal sementara transaksi di SIAP negara. Ketika kegagalan adalah untuk berkepanjangan periode waktu, maka data terkunci pada semua lain node tidak akan tersedia untuk transaksi lainnya. Ini akan menyebabkan banyak transaksi untuk rollback karena deadlock. Oracle DBMS, dalam versi baru, memperkenalkan teknik antrian canggih untuk menangani dengan masalah kebuntuan. Penulis berharap untuk mengatasi teknik ini dalam kertas lain di dekat masa depan.


6. Kelebihan dari Jurnal
a. Dalam Latar belakang penulis menjelaskan banyak mengenai pengertian,kelebihan dan kekurangan database terdistribusi sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi jurnal.
b. Contoh-contoh yang diberikan dapat memberi gambaran bagi pembaca dalam memahami maksud dari jurnal.
c. Abstraksi jurnal sederhana dan mudah dipahami.

7. Kekurangan dari Jurnal
a. Kurang adanya pembahasan masalah yang jelas sehingga isinya hanya pengertian,kelebihan dan kekurangan.
b.    Sistimatika penulisan jurnalnya membingungkan.

8. Kesimpulan
Manajemen transaksi adalah konsep lama dalam didistribusikan data base manajemen sistem (DDBMS) penelitian. Namun, Oracle adalah komersial pertama DBMS untuk menerapkan metode transaksi manajemen: fase dua-komit. Meskipun itu sangat sulit untuk memperoleh informasi tentang Oracle penerapan metode ini, penulis akhirnya mampu mengumpulkan informasi yang cukup untuk menulis ini kertas.


Banyak organisasi tidak menerapkan didistribusikan database karena kompleksitasnya. Mereka hanya resor untuk database terpusat. Namun, dengan organisasi global dan multi-tier jaringan arsitektur, pelaksanaan didistribusikan menjadi keharusan. Diharapkan tulisan ini akan membantu untuk organisasi dalam pelaksanaan didistribusikan database ketika menginstal Oracle DBMS, atau mendorong organisasi untuk bermigrasi dari sentralisasi menjadi didistribusikan DBMS. Perguruan tinggi juga bisa berkontribusi proses ini dengan lulusan yang memiliki dengan pengetahuan tentang kemampuan Oracle DBMS. Dengan Oracle membuat begitu banyak usaha untuk menggabungkan ini dan lainnya fitur canggih dalam perangkat lunak database-nya, akademisi juga harus memainkan peran utama dalam mengekspos siswa untuk fitur canggih. Setelah lulus, para siswa dapat membantu organisasi dalam menerapkan teknik ini untuk dunia nyata. Ketika kita mulai tulisan ini, kami ingin hal itu terjadi dengan praktis signifikansi yang agak penelitian teoritis dasar. Kita berharap bahwa kita telah mencapai tujuan ini.
0

Jurnal Minggu 4

Database di Kehidupan Sehari-hari

1. Ashari Bayhaki
2. Aris Riswara
3. Heri Ardiawan



I. Abstrak
Sering kita mendengar istilah database, terkadang kebanyakan orang masih bingung apa itu database? Menurut beberapa sumber, database merupakan salah satu komponen yang penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Di dalam database juga ada penerapan database dalam bentuk system informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi

II. Pendahuluan
Data base adalah tempat penyimpanan data-data mentah yang akan dikelola menjadi sebuah informasi sebagai hasil yang akan dipakai oleh pengguna. Banyak orang yang belum terlalu mengenal apa fungsi dan cara pemakaian data base bagi pekerjaan mereka maupun kegiatan mereka. Data base sangat membantu pekerjaan yang berhubungan dengan pengolaan data mentah untuk dijadikan sebuah informasi bagi pengguna, seperti misalnya mini market, supermarket, dan perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak sekali data yang harus diolah untuk menjadi sebuah informasi, data base akan sangat membantu. Karena pengguna hanya memasukkan data-data tersebut dan saat pengguna menginginkan data-data tersebut maka pengguna hanya mengetikkan kode inti dari data yang ingin dicari untuk menjadi sebuah informasi.

III. Rumusan Masalah
Dilihat dari kegunaannya database menjadi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan database kita dapat dengan mudah mengolah data-data mentah yang kita punyai untuk dikelola menjadi sebuah informasi yang berguna bagi kita, apalagi bila kita mempunyai suatu usaha yang memang mempunyai banyak data yang harus dikelola dan banyak informasi yang dibutuhkan, maka database adalah salah satu cara agar mempermudah pekerjaan kita.

IV. Tujuan
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui seberapa penting manfaat penggunaan database dalam kehidupan sehari-hari dilihat dari fungsi database.

V. Pembahasan

i. Pengertian & Fungsi Database
Database merupakan kumpulan informasi yang saling berhubungan.  Hubungan antar data ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam table terdapat record-record yang sejenis, record  merupakan satu kumpulan yang seragam.

Fungsi Database
Fungsi-fungsi database yang digunakan untuk menghitung RekapitulasiData adalah sebagai berikut:
1.=DSUM(database;field;criteria)
Digunakan untuk menghitung jumlah dari data tertentu.
2.=DMAX(database;field;criteria)
Digunakan untuk mwnghitung nilaidata maksimal dari data tetentu.
3.=DMIN(database;field;criteria)
Digunakan untuk menghitung nilaidata minimal dari data tertentu.

ii. Contoh Penggunaan Database Dalam Kehidupan Sehari-hari
Database dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari contohnya ketika kita belanja di supermarket dan ketika kita akan membayar belanjaan kita pada kasir,tentu saja yang di lakukan kasir yaitu kasir akan memasukkan data belanjaan kita pada computer kecil di sebelahnya dan selembar struk belanjaan berisi daftar belanjaan, lengkap dengan jumlah harga dan kembaliannya pun keluar dari mesin pencetak.

Nah, Contoh tersebut di atas itu merupakan contoh database di dalam kehidupan sehari-hari yang di dalamnya tersimpan data semua produk barang, harga barang dll. Database bisa di pakai jika di perlukan.Sistem yang ditujukan untuk menangani database tersebut di sebut dengan DBMS (Database Management system). Dengan DBMS pemakaian dapat menambahkan data, menghapus data, mengubah data, mencari data, menampilkan data dengan kriteria tertentu, mengurutkan data, dan salah satu database yang popular adalah database relasional. Ada banyak sekali aplikasi DBMS ini mulai yang berjalan di komputer personal (PC) sampai ke komputer skala mainframe.

Selain itu juga penggunaan database dapat kita lihat di perpustakaan. Buku yang ada di perpustakaan merupakan system yang menggunakan database. Peminjam diberi kartu perpustakaan untuk memudahkan pengelola perpustakaan memasukkan kode ID peminjam, buku apa yang dipinjam, tanggal meminjam dan tanggal mengembalikan. Buku diberi kode sesuai jenis dan diletakkan di rak urut berdasarkan nomor kode. Ini merupakan system database manajemen yang sederhana.

Peggunaan database juga dapat kita temukan pada pengolahan data mahasiswa di Universitas. Data mahasiswa mulai dari nomor induk, nama, alamat, nomor handphone dapat dengan mudah ditemukan dengan menggunakan database. Suatu database harus disusun dengan baik sehingga kita dapat memperoleh informasi yang kita inginkan secara cepat, berapapun banyaknya data tersebut.
Suatu contoh lainnya yaitu database dalam mencari nomor handphone seseorang di kontak handphone ataupun kamus, kita bisa mencari nama atau kata yang kita inginkan dengan waktu yang tidak terlalu lama.

VI. Kesimpulan
Pada dasarnya tanpa kita sadari banyak manfaat yang ditimbulkan dengan adanya database. Database menjadi sangat penting penggunaannya karena dengan database kita dapat lebih mudah dalam mencari sebuah data dari jumlah data yang besar sehingga tidak perlu memakan waktu yang lama.

VII. Saran
Dilihat dari manfaatnya terkadang terdapat beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab yang menyalah gunakan fungsi dari database. Oleh karena itu, diharapkan untuk adanya pengamanan yang lebih agar tidak terjadi penyalah gunaan

Jumat, 03 Juli 2015

0

Integrity, Confidentialy, Availability Serta Kode Etik Dalam Penggunaan Internet di Kantor

Aspek keamanan biasanya seringkali ditinjau dari tiga hal, yaitu Confidentiality, Integrity, dan Availability. Biasanya ketiga aspek ini sering disingkat menjadi CIA. Di mana di bawah ini akan di jelas lebih detail apa itu Integrity, Confidentiality, Availability.

-   Integrity

Integrity merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh berubah tanpa ijin pihak yang berwenang (authorized). Untuk aplikasi e-procurement, aspek integrity ini sangat penting. Data yang telah dikirimkan tidak dapat diubah oleh pihak yang berwenang. Pelanggaran terhadap hal ini akan berakibat tidak berfungsinya sistem e-procurement. Secara teknis ada banyak cara untuk menjamin aspek integrity ini, seperi misalnya dengan menggunakan messange authentication code, hash function, digital signature.

-   Confidentiality

Confidentiality yaitu  membatasi akses informasi hanya bagi pengguna tertentu, merupakan aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi. Sistem yang digunakan untuk mengimplementasikan e-procurement harus dapat menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan. Bocornya informasi dapat berakibat batalnya proses pengadaan.
Kerahasiaan ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti misalnya menggunakan teknologi kriptografi dengan melakukan proses enkripsi (penyandian, pengkodean) pada transmisi data, pengolahan data (aplikasi dan database), dan penyimpanan data (storage). Teknologi kriptografi dapat mempersulit pembacaan data tersebut bagi pihak yang tidak berhak.

Seringkali perancang dan implementor dari sistem informasi atau sistem transaksi elektronik lalai dalam menerapkan pengamanan. Umumnya pengamanan ini baru diperhatikan pada tahap akhir saja sehingga pengamanan lebih sulit diintegrasikan dengan sistem yang ada. Penambahan pada tahap akhir ini menyebabkan sistem menjadi tambal sulam. Akibat lain dari hal ini adalah adanya biaya yang lebih mahal daripada jika pengamanan sudah dipikirkan dan diimplementasikan sejak awal. Akses terhadap informasi juga harus dilakukan dengan melalui mekanisme otorisasi (authorization) yang ketat. Tingkat keamanan dari mekanisme otorisasi bergantung kepada tingkat kerahasiaan data yang diinginkan.

-   Availability

Availability  aitu  ketersediaan, Availability yang dimaksud adalah ketersediaan sumber informasi, merupakan aspek yang menjamin bahwa data tersedia ketika dibutuhkan. Dapat dibayangkan efek yang terjadi ketika proses penawaran sedang dilangsungkan ternyata sistem tidak dapat diakses sehingga penawaran tidak dapat diterima. 

Ada kemungkinan pihak-pihak yang dirugikan karena tidak dapat mengirimkan penawaran, misalnya:
Hilangnya layanan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari benca alam (kebakaran, banjir, gempa bumi), ke kesalahan sistem (server rusak, disk rusak, jaringan putus), sampai ke upaya pengrusakan yang dilakukan secara sadar (attack). Pengamanan terhadap ancaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem backup dan menyediakan disaster recovery center (DRC) yang dilengkapi dengan panduan untuk melakukan pemulihan (disaster recovery plan).

Sebuah  rencana  keamanan  informasi,  harus mampu  menggambarkan langkah  yang sistematis untuk menurunkan risiko, dengan cara mengimplementasikan kontrol keamanan berdasarkan sasarannya. 
Jenis kontrol berdasarkan sasarannya, sebagai berikut:
1.  Kontrol administrasi (administrative security)
2.  Kontrol logik (logical control), intrusion detection, dan anti-virus
3.  Kontrol fisik (physical control)

Privacy Term&condition pada penggunaan IT

Privacy

Pada dasarnya privacy sama dengan confidentiality. Namun, jika confidentiality biasanya berhubungan dengan data-data perusahaan atau organisasi, sedangkan privacy lebih kearah data-data yang bersifat pribadi.
Contoh hal yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail seorang pemakai tidak boleh dibaca oleh administrator. Hal ini untuk menjamin privacy dari isi email tersebut, sehingga tidak dapat disalah gunakan oleh pihak lain.

Term & Condition Penggunaan TI

Term & Condition Penggunaan TI adalah aturan-aturan dan kondisi yang harus ditaati pada penggunaan teknologi informasi. Hal tersebut mencakup integrity, privacy dan avaliability dari informasi yang terdapat dan dibutuhkan didalamnya.

Contoh Kode Etik Dalam Penggunaan Fasilitas Internet Di Perusahaan

Dunia internet sekarang ini seakan menjadi kebutuhan pokok bagi penggunannya. Kebutuhan akan informasi di dalamnya membuat tidak sedikit orang merasa ketergantungan dengan internet. Namun, kurangnya perhatian banyak orang akan sisi negatif dari internet membuat banyak juga masyarakat yang kurang mengetahui seluk beluk dunia IT seakan dengan mudahnya tertipu, jika tidak awas terhadap informasi yang disebarluaskan.

Karenanya, kode etik penggunaan internet di segala macam kondisi dan tempat, seperti perusahaan sangat lah harus di perhatikan. Setiap lingkungan punya nilai etika tersendiri dan tidak ada nilai baku yang berlaku indentik, tiap orang dapat memiliki interprestasi yang berbeda terhadap prinsip yang disepakati. Karena itu siapapun bebas untuk mematuhi peraturan yang sesuai dengan dirinya dan yang tidak menyetujui bebas memilih untuk tetap berada di sana sebagai minoritas atau keluar dari lingkungan tersebut. Suatu demokrasi yang mungkin bisa sangat radikal, namun umumnya setiap lingkungan memiliki prinsip keseimbangan yang mampu mentrolerir pertentangan dan perbedaan yang mungkin terjadi.
Tidak ada sanksi hukum terhadap pelanggaran etika dalam pergaulan Internet kecuali sanksi secara moril dikucilkan, diblack list dari suatu lingkungan, dicabut keanggotaanya dari suatu lembaga internet dan sebagainya, kemungkinan adanya sengketa individual yang bisa berakibat pembalasan secara langsung (technically attack) terhadap resource yang dimiliki.

Dalam kasus tertentu pelanggaran etikan ini juga dapat diajukan ke pengadilan melalui mekanisme hukum positif yang berlaku pada diri seseorang warga negara maupun lembaga organisasi. Yang paling sering terjadi berkaitan dengan tuntutan hukum adalah menyangkut soal pelanggaran Hak Cipta, Hak Privacy dan seranga ilegal (Piranting, Hacking maupun Cracking) terhadap suatu produk, perseorangan maupun institusi yang dilindungi hukum positif secara internasional.
Begitu juga sama halnya kode etik penggunaan internet di perusahaan, divisi IT yang notabene memiliki tanggung jawab terhadap segala macam hal yang berbau IT, sebaiknya harus membuat kode etik untuk semua user di perusahaannya apabila menggunakan internet.

Dimisalkan kode etik menggunakan email di kantor :
  1. Tetaplah sopan dan jangan menggunakan kata yang kurang sopan atau bersifat merendahkan, melecehkan ataupun mengejek
  2. Menggunakan bahasa yang umum dan semua orang pahami, tidak menggunakan singkatan yang hanya dimengerti secara personal (singkatan yang kurang dipahami, ataupun istilah-istilah yang tidak umum)
  3. Tulis pesan secara singkat, tidak usah bertele-tele dan langsung ke pokok/ isi email tersebut.
  4. Menggunakan huruf kapital hanya pada awal kalimat saja, jangan menggunakan huruf kapital di semua kalimat, karena seakan-akan isi email anda seperti orang yang sedang berteriak
  5. Pergunakan blind copy dan courtesy copy dengan tepat
  6. Gunakan email perusahaan hanya untuk urusan perusahaan, jangan digunakan sebagai penerima pesan yang sifatnya pribadi
  7. Gunakan baris Subject untuk menunjukkan isi dan maksud
  8. Gunakan tanda tangan (signature) yang mencantumkan informasi kontak
  9. Buatlah ringkasan untuk diskusi yang panjang

Contoh Kode Etik Dalam Penggunaan Fasilitas Internet di Kantor

Berikut adalah contoh kode etik penggunaan internet dikantor :
  1. Menghindari penggunaaan fasilitas internet diluar keperluan kantor atau untuk kepentingan sendiri.
  2. Tidak menggunakan internet untuk mempublikasi atau bertukar informasi internal kantor kepada pihak luar secara ilegal.
  3. Tidak melakukan kegiatan pirating, hacking atau cracking terhadap fasilitas internet kantor.
  4. Mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh kantor dalam penggunaan fasilitas internet.


ref:http//budi.paume.itb.ac.id/articles/e-procurement-security.doc
0

Sertifikasi di Bidang Administration dan Maintenance

Sertifikasi administrasi dan maintenance Sertifikasi manajemen dan audit
Dalam bagian ini akan ditunjukkan kompetensi untuk masing-masing bidang pekerjaan untuk administration dan maintenance serta management dan audit. Kompetensi dasar standar (standard core competency) yang harus dimiliki oleh kesemua kategori lapangan pekerjaan yaitu:

 Web Developer / Programmer
• Membuat halaman web dengan multimedia. (ANTA: ICPMM65dA)
• CGI programming

 Web Designer
Berikut ini adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang web designer
• Kemampuan menangkap digital image. (ANTA: ICPMM21cA)
• Membuat halaman web dengan multimedia. (ANTA: ICPMM65dA)

Database Administrator
Database Administrator berkorelasi dengan sertifikasi ANTA ICA40299. Kompetensi yang harus dimiliki:
• Monitor dan administer sebuah database. (ANTA: ICAITS125A)

System Administrator
• Menghubungkan perangkat keras. (ANTA: ICAITS014B)
• Melakukan instalasi Microsoft Windows
• Melakukan instalasi Linux
• Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server
• Memahami Routing

Network Administrator
• Menghubungkan perangkat keras. (ANTA: ICAITS014B)
• Administer dan melakukan konfigurasi sistem operasi yang mendukung network. (ANTA: ICAITS120A)
• Administer perangkat network. (ANTA: ICAITS121A)
• Memahami Routing
• Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya. (ANTA: ICAITS122A)
• Mengelola network security. (ANTA: ICAITS123A)
• Monitor dan administer network security. (ANTA: ICAITS124A)
Help Desk
• Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC.

Technical Support
Kemampuan yang harus dimiliki
• Menghubungkan perangkat keras. (ANTA: ICAITS014B)
• Melakukan instalasi Microsoft Windows
• Melakukan instalasi Linux
• Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya. (ANTA: ICAITS122A)
• Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC.
• Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server


Institusi yang mengeluarkan sertifikasi di bidang administration dan maintenance serta management dan audit
Sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model , yaitu :
-Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS),
Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
-Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
- Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.
Institusi/perusahaan biasanya mensyaratkan adanya dokumen resmi pengakuan keahlian berupa sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga resmi yang dapat meyakinkan bahwa network administrator tersebut memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh lembaga resmi sertifikasi.

Bidang Maintenance
Tiga windu Dirgantara Indonesia telah menunjukan kiprahnya dalam penguasaan teknologi dan industri kedirgantaraan. Penguasaan teknologi yang diterapkan dalam bidang desaign, manufacturing, quqlity assurance, product support, maintenance dan overhaul telah mendapat pengakuan dari otoritas nasional maupun internasional. Dallam bidang engineering: sertifikasi JAA (otoritas Eropa) untuk CN – 235-110, DGAC (otoritas sipil – RI), IMAA (otoritas militer – RI). Dalam bidang quality assurance: sertifikasi dari GD – AS,BAe – Inggris, Lockheed – AS, Boeing – AS. Dalam bidang product support and Maintenance – overhaul – repair : untuk Aircraft service sertifikasi dari DGAC – RI,Hamkam dan Oman untuk turbin dan propulasi sertifikasi dari DGAC – RI, FAA – AS, Hamkam, Malaysia, Engine Manufacturers - AS – Kanada – Inggris – Prancis, ISO – 9002 serta DGAC – RI untuk Maintenance Organization.

Bidang Administration
Cisco Certified Network Associate (CCNA) merupakan salah bentuk sertifikasi network administrator,sertifikasi ini dikeluarkan oleh Cisco dan merupakan sertifikasi tingkat pertama dalam jajaran sertifikasi Cisco. Cisco sendiri merupakan vendor peralatan jaringan komputer terkemuka yang produknya banyak sekali dipakai oleh perusahaan-perusahaan. Materi pembelajaran CCNA dirancang agar lulusannya mampu melakukan installasi, konfigurasi dan memanage LAN, WAN, serta security dasar untuk jaringan kecil small office home office. Dengan mengambil sertifikat CCNA dari CISCO, Anda masuk kedalam jalur untuk menapaki karir profesional di bidang networking.

Bidang Manajemen & Audit
Internal Auditor merupakan profesi yang relative baru dalam dunia bisnis. Kebutuhan internal auditor di Indonesia mulai dirasakan setelah keluarnya Position Paper #1/2003 yang disampaikan kepada Gubernur Bank Indonesia, Menteri BUMN dan Ketua Bapepam mengenai penting dan strategisnya peran internal auditor dalam upaya mentransformasi good corporate governance principles dari tataran ideal ke dalam bentuk yang lebih konkret, yaitu tataran implementasi. Kebutuhan dunia bisnis akan internal auditor yang kompeten terus meningkat dan belum diimbangi oleh jumlah sumber daya kompeten secara memadai.
Berdasarkan fenomena kelangkaan sumber daya internal auditor yang kompeten di atas, Fakultas Ekonomi Widya Mandala Surabaya sebagai institusi pendidikan yang sejak dahulu mengedepankan kualitas, menyelenggarakan Short Course Program Sertifikasi Qualified Internal Auditor. Program ini merupakan hasil kerjasama dengan Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA)

Program ini adalah satu-satunya program pendidikan sertifikasi Qualified Internal Auditor di Jawa Timur yang diakui oleh Organisasi Profesi Internal Auditor – satu-satunya organisasi yang berhak memberikan gelar QIA (Qualified Internal Auditor) Qualified Internal Auditor (QIA)

Penyandang gelar QIA adalah internal auditor yang diakui memiliki pengetahuan dan ketrampilan sejajar dengan auditor kelas dunia.
Gelar QIA diberikan oleh Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (DSQIA) setelah melalui pelatihan dan ujian sertifikasi QIA.

ref:http://iqbalhabibie.staff.gunadarma.ac.id/


0

Lembaga-lembaga Sertifikasi di Bidang TI

Di bawah ini beberapa lembaga yang berhubungan dengan sertifikasi di bidang IT :

  1. LSP TELEMATIKA
Pengembangan standar kompetensi kerja nasional dan sertifikasi profesi tenaga kerja sangat diperlukan, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta pertumbuhan kebutuhan akan tenaga profesional di bidang Telematika. LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika.
Beberapa kelebihan lembaga LSP-Telematika ini :
  • · LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam dan luar negeri.
  • · Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
  • · LSP Telematika menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi.
  • · LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia.

Keunggulan Uji Kompetensi LSP Telematika :
  • Metode ujian in aplication
  • Sistem penilaian Output Based Oriented
  • Penilaian hasil tes instan dan otomatis
  • Dapat disajikan dalam multi bahasa
  • Pemberian soal secara acak
  • Soal ujian terenkripsi
  • Laporan hasil ujian secara rinci
  • Integritas ujian terjaga

TUGAS LSP TELEMATIKA :
  • · Mengembangkan Standar Kompetensi Kerja
  • · Membuat materi uji kompetensi
  • · Pelaksana akreditasi Tempat Uji Kompetensi (TUK)
  • ·Menerbitkan Sertifikasi Kompetensi dibidang Teknologi Informasi dan  Komunikasi
  • · Kegiatan kerja merujuk kepada Sertifikat ISO 17024
  • · Memiliki tanggung jawab teknis dan administrasi atas implementasi, pembinaan dan pengembangan standar kompetensi Kerja dan sertifikasi kompetensi.

  1. LSP TIK
LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSPdd,(Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan Kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional. Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia (LSP TIK) didirikan pada tenggal 1 Mei 2007dengan tujuan untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.

Dalam pembuktian kompetensi, LSP TIK membagi menjadi beberapa profesi yang secara umum adalah :
  • · Kompetensi profesi programming.
  • · Kompetensi profesi networking.
  • · Kompetensi profesi aplikasi perkantoran.
  • · Kompetensi profesi desain grafis.
  • · Kompetensi profesi multimedia.

  1. Kompetensi Profesi Programming.
Dalam Uji kompetensi Programming diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang programming baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi programming secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi programming adalah :
:
  • · PRACTICAL PROGRAMMER
  • · JUNIOR PROGRAMMER
  • · PROGRAMMER SENIOR
  • · PROGRAMMER ANALYST
  • · PROGRAMMER
  • · JUNIOR WEB PROGRAMMER
  • · WEB PROGRAMMER
  • · WEB MASTER
  • · JUNIOR DATABASE PROGRAMMER
  • · DATABASE PROGRAMMER
  • · SENIOR DATABASE PROGRAMMER
  • · JUNIOR MULTIMEDIA PROGRAMMER
  • · MULTIMEDIA PROGRAMMER
  • · QUALITY ASSURANCE

  1. Kompetensi Profesi Networking
Dalam Uji kompetensi Networking diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang networking baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi networking secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi networking adalah :
  • · TECHNICAL SUPPORT
  • · JUNIOR NETWORK ADMINISRATOR
  • · NETWORK ADMINISTRATOR
  • · SENIOR NETWORK ADMINISTRATOR
  • · JUNIOR SYSTEM ADMINISRATOR
  • · SENIOR SYSTEM ADMINISRATOR

  1. Kompetensi Profesi Aplikasi Perkantoran.
Dalam Uji kompetensi Aplikasi Perkantoran bukan hanya diperuntukkan kepada para profesinoalisme yang langsung berkaitan dengan aplikasi perkantoran, tetapi kepada seluruh profesonalisme lain yang dalam kebutuhannya juga menggunakan aplikasi perkantoran dalam kegiatannya baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi aplikasi perkantoran ini adalah :
  • · ACCOUNTAN
  • · ADMINISTRASI
  • · BASIC HELP DESK
  • · HELP DESK
  • · PROGRAMER dengan ADVANCE OFFICE 

  1. Kompetensi Profesi Desain Grafis.
Dalam Uji kompetensi Desain Grafis diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang Desain Grafis baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi Desain Grafis secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi Desain Grafis adalah :
  • · DESAINNER
  • · KARTUNIS
  • · LAYOUTER
  • · EDITOR
  • · PHOTOGRAPHER

  1. Kompetensi Profesi Multimedia.
Dalam Uji kompetensi Multimedia diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang Multimedia baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi Multimedia secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi Multimedia adalah :
  • · ANIMATOR
  • · TV PRODUSER
  • · KAMERAMEN
  • · PEMBUAT NASKAH FILM
  • · DUBBER
  • · DLL


Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

Sertifikasi keprofesionalan IP mempunyai 3 (tiga) jenjang :
1 Insinyur Profesional Pratama (IPP) : Mampu melaksanakan tugas profesional keinsinyuran :
a. Secara mandiri, untuk kegiatan keinsinyuran yang umum dan/atau baku. atau 
b. Di bawah bimbingan IPM/IPU, untuk kegiatan keinsinyuran yang lebih canggih di mana diperlukan kreativitas dan/atau inovasi.
2 Insinyur Profesional Madya (IPM) : Mampu melaksanakan tugas profesional keinsinyuran secara mandiri.
3 Insinyur Profesional Utama (IPU) : Mampu melaksanakan tugas eksekutif profesional keinsinyuran:
a. Yang sangat menjurus (super specialised) dan/atau
b. Yang sangat mendalam (mumpuni) dan/atau
c. Dengan memimpin sejumlah IPM dan/atau IPP multi disiplin.

Syarat Keanggotaan

A. Syarat Keanggotaan PII
  • - Foto copy ijazah sarjana teknik, 1 lembar
  • - Foto copy KTP, 1 lembar
  • - Pas foto terbaru ukuran 3×4, 2 lembar
  • - Iuran pendaftaran anggota PII sebesar Rp. 75.000,-
  • - Iuran tahunan anggota PII sebesar Rp. 200.000,-


B. Syarat Sertifikasi Insinyur Profesional PII
  • - Mempunyai pengalaman kerja minimal 3 tahun
  • - Mengisi Formulir Aplikasi Insinyur Profesional
  • - Foto copy ijazah sarjana teknik, 1 lembar
  • - Pas foto terbaru ukuran 3×4, 1 lembar
  • - Biaya Sertifikasi :
  • - Insinyur Profesional Pratama : Rp. 1.100.000,-
  • - Insinyur Profesional Madya : Rp. 1.650.000,-
  • - Insinyur Profesional Utama : Rp. 2.200.000,-


C. Syarat Register LPJKN (SKA)
  • - Mengisi Form LPJKN
  • - Foto copy Sertifikat Insinyur Profesional, 1 lembar
  • - Foto copy ijazah sarjana teknik, 1 lembar
  • - Curriculum Vitae
  • - Pas foto terbaru ukuran 3×4, 1 lembar / SKA
  • - Biaya Register LPJK sebesar Rp. 300.000,- / SKA


Keterangan :
Biaya keanggotaan dan Sertifikasi Insinyur Profesional dibayarkan bersamaan dengan penyerahan Formulir keanggotaan, Formulir Aplikasi Insinyur Profesional dan Formulir Pendaftaran Registrasi Tenaga Kerja LPJKN yang sudah terisi.



 ref:http://iqbalhabibie.staff.gunadarma.ac.id