Minggu, 16 November 2014

0

Tugas Telematika 2

1. Apa manfaat dan dampak negatif dari jaringan komputer sebagai media untuk mengakses layanan telematika, jelaskan!

Jaringan komputer merupakan hal yang terpenting dalam mengakses layanan telematika. Jaringan ini menghubungkan antara host komputer satu dengan yang lain melalui sebuah infrastruktur. Jaringan ini dapat berupa layanan data, korporat, umum, dan bahkan bersifat rahasia contohnya data informasi transaksi melalui kartu kredit. Manfaat yang didapat dari mengakses layanan telematika melalui jaringan komputer adalah sebagai berikut:

    E-card : dalam kehidupan sekarang semua serba digitalisasi, contohnya adalah manfaat dari kartu e-toll yang dapat digunakan sebagai pengganti uang rill dengan uang elektronik. Lebih mudah dan efisien dalam menggunakannnya. Dan untuk isi ulang hanya dengan melalui atm, waralaba, atau internet banking.

    E-Goverment: merupakan sebuah layanan publik yang akan digunakan untuk memindahkan data secara paper kedalam sebuah kartu dan elektronik. Misal menyediakan layanan pembuatan paspor, ktp, npwp dengan hanya melalui web secara online melalui jaringan komputer. Efisien dalam waktu, biaya, dan sesuai dengan tujuan dalam kebutuhan yang diperlukan. Memberikan informasi yang mudah untuk memperbaiki kinerja pemerintah.

    E-Commerce : dalam melakukan aktifitas perdagangan dan periklanan sekarang sangat dibutuhkan e-commerce yaitu sebuah media web yang digunakan untuk melakukan transaksi secara mudah tanpa harus datang ke tempat domisilinya suatu usaha. Tapi perlu diperhatikan e-commerce yang terpercaya.

Dampak negatif dari jaringan komputer terhadap telematika:

  •     Perusakan data.
  •     Keamanan informasi tidak aman karena takut penyalah gunaan
  •     Hijacking, hacker terhadap data yang di ambil
  •     Penyadapan dan peretasan dalam data.
  •     Penyebaran virus terhadap komputer user.
  •     Kejahatan terhadap negara atau transnasional, misal mencuri bank sehingga rugi miliaran dollar di rumania, human trafficking.

2. Berikan contoh aplikasi-aplikasi apa saja yang berkembang yang memanfaatkan jaringan komputer khususnya internet dalam telematika!

e-learning: menyediakan informasi yang digunakan dalam pembelajaran suatu materi. Setiap mahasiswa diberi kemudahan dalam mengikuti perkuliahan jarak jauh mata kuliah tertentu tanpa harus on-site di kampus.

v-class: virtual class atau sebagai pengganti jam kuliah yang dilakukan dengan hanya melalui komputer. Sharing informasi materi kuliah dengan memberikan materi, kuis, dan analisa.

e-commerce : aplikasi yang digunakan untuk memberikan kemudahan dalam berdagang. Disini terdapat iklan, promo, barang yang dijual, informasi harga, dan dapat melakukan transaksional secara aturan yang diterapkan.

3. Faktor apa yang mendasari perkembangan telematika di Indonesia semakin meningkat, sebutkan dan jelaskan!

a. Informasi
Dengan adanya informasi tentang kemajuan teknologi, ini menyebabkan regenerasi teknologi pada Indonesia yang memang bisa dikatakan terbelakang pada teknologi, dan harus mengikuti era teknologi yang baru.

b. Provider
Disediakan nya layanan internet ini menjadi acuan perkembangan telematika di Indonesia lebih meningkat. Ditambah dengan fitur tarif yang lumayan terjangkau dari sebelumnya dikarenakan persaingan provider yang ketat.

c. Hardware & Software
Dalam hal ini, lebih kepada penerapannya. Karena jika tidak disediakan nya hardware dan software yang memadai untuk telematika yang lebih baik, perkembangan tidak akan terjadi.

sumber :http://sutanto15.wordpress.com/2014/11/14/tugas-pengantar-telematika-2/

Jumat, 17 Oktober 2014

0

Pengantar Telematika 1

1. Faktor – faktor yang mempengaruhi layanan telematika dapat di akses dengan mudah.

a. Jaringan internet Wireless gratis

Jaringan internet wirelless yang mudah di akses, seperti di kampus, Seven eleven, Indomart, Alfamart yang disediakan gratis kepada para mahasiswa/pembeli, membuat mereka dengan mudah dapat terkoneksi ke internet dan bisa menikmati berbagai layanan yang ada di internet.

b. Packet internet murah

Dengan adanya packet internet murah yang di sediakan provider, akan semakin banyak user yang membeli packet tersebut. Dan mereka dengan mudah bisa menikmati layanan yang ada di internet.

c. Media sosial

Media sosial merupakan salah satu yang paling banyak di gunakan oleh user, karena sangat simple untuk digunakan dan mempunyai daya Tarik tersendiri sehingga banyak user yang menggunakan medsos tersebut untuk berkomunikasi satu sama lain.


2. Peranan telematika di berbagai bidang? Contoh telematika di bidang pendidikan?

Dengan berkembangnya teknologi, khususnya di bidang teknologi informasi peranan telematika sangat dibutuhkan karena teknologi modern menyediakan layanan dan sumber informasi yang mudah di akses.

Peranan telematika di bidang pendidikan , salah satunya dengan adanya studentsitte di UG. Dengan adanya layanan ini setiap mahasiswa dapat dengan mudah mengakses setiap layanan yang ada di studentsitte tersebut, misalnya melihat IPK, mengumpulkan tugas, melihat jadwal kuliah , UAS, UTS dan masih banyak layanan lain yang bisa diakses.


3. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi dampak negative dari telematika

-Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan mengguankan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding adalah cyber, dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.

-Penyebaran Virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang n\menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.

-Kejahatan Telematika merugikan individu, misal lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 ata kartu kredit milik orang Russia dan  orang asing.


4. Fungsi telematika

-Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.

-Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan; keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.

sumber : http://sapalihw.blogspot.com/2014/10/pengantar-telematika-1.html

Jumat, 18 Juli 2014

0

Proposal

Proposal adalah usulan rencana kegiatan. Kata proposal berasal dari bahasa Inggris to propose yang artinya mengajukan. Dengan demikian pengertian proposal memiliki arti sederhana sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13).

      Sebagai bentuk pengajuan, proposal bernilai penting dan strategis karena merupakan awal yang menentukan keberhasilan suatu rencana program (usaha atau kegiatan). Karenanya, banyak orang atau lembaga menjadikan proposal sebagai "senjata ampuh" untuk menunjukkan apa saja ide, rencana kegiatan (usaha), dan program yang ditawarkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Proposal memiliki fungsi yang sangat penting bagi perseorangan atau lembaga yang akan melakukan usaha, program, atau kegiatan. Fungsi dari proposal adalah sebagai berikut:

Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
Fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
Fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank.
Fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.

Ada banyak jenis proposal yang berkaitan dengan aktifitas manusia dikehidupan ini. Secara umum, berikut ini beberapa jenis proposal yang biasa dibuat dan diajukan banyak orang:

    Proposal bisnis, contohnya proposal pendirian usaha.
    Proposal proyek, contohnya proposal pengajuan dana kepada lembaga donor.
    Proposal penelitian, contohnya proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
    Proposal kegiatan, contohnya proposal kegiatan seminar, pelatihan, dan lomba.

Referensi:

   Susanto, Happy. 2010. Panduan Lengkap Menyusun Proposal. Jakarta: Visimedia.
   Susanto, Happy. 2009. Proposal Tepat Bisnis Melesat, Kiat Jitu menggolkan Proposal. Jakarta: Visimedia.

sumber : http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-fungsi-jenis-proposal.html

Rabu, 28 Mei 2014

0

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Pengertian Daftar Pustaka atau Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul ,buku-buku artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya .

Daftar Pustaka memiliki arti penting buat cendekiawan ,sarjana dan calon sarjana seperti saya . Daftar pustaka memiliki arti penting , karena dengan adanya daftar pustaka para cendekiawan , sarjana serta calon sarjana dapat melihat kembali pada sumber asli yang membuat tulisan tersebut.

 

Unsur-unsur dalam Daftar Pustaka :

 Penulis. Mencakup penulis utama, pendamping (bila ada) dan editor (bila ada). Nama penulis umumnya terdiri dari 3 bagian : nama sendiri (given name), nama tengah (middle name), nama keluarga (family name). Cara penulisannya dalam daftar pustaka adalah dengan menyebutkan nama keluarga terlebih dahulu.

 Judul. Ditulis secara lengkap, dengan nomor edisi bila ada.

 Fakta-fakta penerbitan. Mencakup kota tempat penerbitan buku itu, nama enerbit dan tahun penerbitan

Penyusunan Daftar Pustaka :

 Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu dari tiga sistem berikut :

 Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan

 Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad

 Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad

Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook :

 Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca

 Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul karangan . Bab diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), nama editor, edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota)

Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :

 Kelompok makalah / informasi dari Internet (apabila ada nama penulis) : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat Internet

 Kelompok makalah / informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga yang menulis,tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat Internet

sumber : Edu ITS

0

Catatan Kaki

Catatan Kaki

Catatan kaki, atau dikenal dengan istilah footnote adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).

Kegunaan Catatan kaki :

1. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (catatan kaki sumber atau reference footnote).

2. Menjelaskan komentar penulis terhadap pernyataan dalam teks yang dipandang penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur tulisan.

3. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (catatan kaki isi atau content footnote). Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata‐kata: Lihat …, Bandingkan …, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam …, dan sebagainya. Dianjurkan penggunaannya tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kesan pamer. Penggunaan ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan benar.


 Unsur-Unsur Catatan Kaki :

A. Untuk Buku

1. nama pengarang,   (editor, penerjemah) ditulis dalam urutan diikuti koma
2. Judul buku ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas) dan digarisbawahi
3. nama atau nomor seri (kalau ada)
4. data publikasi:
    a. jumlah jilid, kalau ada
    b. nomor cetakan, kalau ada
    c. kota penerbit, diikuti titik dua
    d. nama penerbit, diikuti tanda koma
    e. tahun penerbitan

    c, d, e  diletakkan di dalam tanda kurung

5. nomor jilid kalau perlu
6. nomor halaman diikuti titik


B. Untuk artikel dan majalah berkala

1. nama pengarang
2. judul artikel, di antara tanda kutip  "...."


sumber :http://zulfinjuliant.wordpress.com/2014/01/21/tugas-3-makalah-kutipan-catatan-kaki-dan-daftar-pustaka/

http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/06/unsur-unsur-catatan-kaki.html

Selasa, 22 April 2014

0

Metode Ilmiah

Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah  atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory verification.konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.

Karakterisasi

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.

Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :

1.    Sistematik

Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

2.    Logis

Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

3.    Empirik

Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :

a)    Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).

b)    Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.

c)    Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.

4.    Replikatif

Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

Langkah-Langkah metode ilmiah

Langkah-langkah yang terdapat pada metode ilmiah antara lain:
  1. Memilih dan mendefinisikan masalah 
  2. Survey terhadap data yang tersedia
  3. Memformulasikan hipotesa
  4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
  5. Mengumpulkan data primer
  6. Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
  7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
  8. Membuat laporan

Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
  1. Merumuskan masalah. 
  2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
  3. Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
  4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
  5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal
  6. Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah

Senin, 14 April 2014

0

Karya Tulis

Karya tulis merupakan uraina atau laporan tentang kegiatan, temuan, atau informasi yang berasal dari data primer dan/atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan  serta sasaran tertentu. Informasi tersebut dapat berasal dari data primer yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya, seperti melalui pengujian (tes), kuisoner, wawancara, pengamatan (observasi). Informasi tersebut juga didapat dari data sekunder yang telah dikumpulkan dan diolah oleh orang lain, seperti melalui dokumen (misal laporan), hasil penelitian dan lain-lain.
Secara umum, karya tulis terdiiri atas : karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah.Namun demikian, karya tulis ilmiah dapat disajikan secara ilmiah, semi-ilmiah, maupun popular. 

1. Karya Tulis Ilmiah.

Karya tulis ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan dan metoda ilmiah (aplikasi dari metoda ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu. Penulisan tersebut disebut ilmiah, karena penulisan tersebut adalah sistematik, generalisasi, eksplanasi, maupun terkontrol.
Macam macam karya ilmiah :
1. Laporan.
2. Makalah Ilmiah.
3. Penulisan Ilmiah.
4. Skripsi.
5. Tesis.
6. Disertasi.

2. Karya Tulis Populer.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah populer merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh pembacanya yang begitu beragam, dan tampilan karya atau layout yang disajikan semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk membacanya

Karya tulis ilmiah populer merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Slamet Suseno (dalam Dalman, 2012: 156) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur tulisan orang lain daripada dengan jalan menulis gagasan, pendapat, dan pernyataannya sendiri. Karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal kehidupan sehari-hari.

sumber : Wahyu, Tri . 2006. Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma.
                                                                             

Selasa, 08 April 2014

0

Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.

Penalaran induktif mungkin merupakan generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu menganai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Di dalam analogi kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala ditarik berdasarkan pengamatan terhadap gejala-gejalayang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, dan akibat-akibat.

contoh penalaran induktif :

Kucing berkaki empat, jerapah berkaki empat, kambing berkaki empat, setiap hewan memiliki kaki empat.

Induktif terdiri dari 3 macam :
1.Generalisasi 

Bentuk penalaran induktif dimana kesimpulan diambil mengenai suatu kelompok berdasarkan pengetahuan mengenai beberapa kasus dalam kelompok tersebut.

contoh :
Hasil kuis mata pelajaran IMK untuk kelas 3ka10 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3ka10 cukup pintar dalam mengerjakan soal imk

2. Analogi

Bentuk penalaran induktif dimana kesimpulan mengenai sesuatu (kejadian, orang, objek) karena kemiripannya dengan benda-benda lain

contoh :
Iis adalah seorang altlet Renang kebanggan sekolahnya. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan renangnya. Demikian juga dengan Ihsan, dia merupakan seorang prajurit tentara yang memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai aparat pelindung negara. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau menjaga negara. Oleh karena itu, untuk menjadi perengan dan prajurit tentara harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih. 

3.Kausal (sebab-akibat)

Bentuk penalaran induktif dimana kesimpulan mengenai suatu akibat keaadaan dibuat berdasarkan sebab yang diketahui ( atau sebaliknya).

contoh :

Ketika pulang dari kampus, Indri melihat tanah di halamannya becek, ia langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.

sumber : Wahyu, Tri . 2006. Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma.

Sabtu, 29 Maret 2014

0

Silogisme dan Entimem

1. Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga. Proporsisi merupakan pernyataan yang dapat dinyatakan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya (keraf, 1982). Silogisme terdiri atas tiga bagian: premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.

Premis mayor mengandung term mayor dari silogisme, merupakan generalisasi atau proposisi yang dianggap benar bagi semua unsur atau anggota kelas tertentu. Premis minor mengandung term minor atau tengah dari silogisme, berisi proposisi yang mengidentifikasi atau menunjuk sebuah hasil atau peristiwa khusus sebagai anggota dari kelas itu.Kesimpulan adalah proposisi yang menyatakan bahwa apa yang berlaku bagi seluruh kelas akan berlaku pula bagi anggota-anggotanya.

Contoh :

Premis Umum semua ilmuan adalah pemikir.
Premis Khusus Randi adalah ilmuan.
Simpulan         Jadi, Randi adalah pemikir.
Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan silogisme, antara lain:

I.  Sebuah silogisme hanya terdiri dari tiga proposisi: premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.

II. Jika sebuah silogisme mengandung sebuah premis yang positif dan sebuah premis negatif (menggunakan kata tidak atau bukan) maka kesimpulannya harus negatif.

Contoh :

Premis Umum       Guru SD golongan III tidak perlu mengikuti program DII Guru SD.
Premis Khusus      Irfan adalah guru SD golongan III.
Simpulan                Karena itu, Irfan tidak perlu mengikuti program DII Guru SD.

III. Dari dua buah premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.

Contoh :

Premis Umum    Indonesia bukanlah negara agama.
Premis Khusus   Anto adalah orang yang tidak memiliki agama
Simpulan            Jadi, Anto adalah orang Indonesia.

IV. Premis mayor yang benar belum tentu menghasilkan kesimpulan yang benar jika proses penyimpulannya keliru.

Contoh :

Premis Umum     Manusia adalah makhluk berakal budi.
Premis Khusus   Dani bodoh.
Simpulan            Jadi, Dani  bukan manusia.

2. Entimem

Entimem adalah silogisme yang dipersingkat. Dalam kenyataannya tidak banyak yang menggunakan bentuk silogisme yang lengkap dalam kehidupan sehari-hari. Demi kepraktisan, bagian silogisme yang dianggap telah dipahami, dihilangkan (Guinn dan Mather, 1987; Suparno 2004).

Contoh :

Premis Umum       Semua preman adalah penindas orang yang sedang kesusahan.
Premis Khusus      Ferdi adalah seorang preman.
Simpulan                Ferdi adalah penindas orang yang sedang kesusahan.
Entimem                 Ferdi adalah preman, penindas orang yang sedang kesusahan.

3. Rantai Deduksi

Penalaran jenis ini adalah perpaduan antara silogisme-silogisme yang terdapat pada semua jenis Penalaran Deduksi.

Contoh kalimat :

· Saya tidak menyukai buah durian.
Karena buah durian baunya menyengat.

Ibu saya membelikan saya buah durian.

Jadi saya tidak memakannya.

· Saya menyukai olah raga futsal.
Karena futsal adalah olah raga kegemaran saya.

Teman saya mengajak saya bermain futsal.


Jadi saya menerima ajakan teman saya.


sumber : Dyas Puspandari. 2009. Bahasa Indonesia Politeknik Telkom. Bandung: Politeknik Telkom
0

Deduktif

Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. Jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. Jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.

Contoh penalaran deduktif :

Semua binatang akan mati (premis mayor)
Gajah adalah binatang (premis minor)
Jadi : gajah akan mati (konklusi)

sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Senin, 24 Maret 2014

0

Penalaran dan Proposisi

A. Penalaran

   Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empiric) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.proses inilah yang disebut menalar. Ada dua metode dalam penalaran,yaitu deduktif dan induktif.

  Penalaran Deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Penalaran ini lebih banyak berpijak pada observasi inderawi atau empiri. Dengan kata lain penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.

Metode induktif

1. Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. 

Contoh:
 
  • Jika dipanaskan, besi memuai.
  • Jika dipanaskan, tembaga memuai.
  • Jika dipanaskan, emas memuai.
  • Jika dipanaskan, platina memuai.

  • Jika dipanaskan, logam memuai.
  • Jika ada udara, manusia akan hidup.
  • Jika ada udara, hewan akan hidup.
  • Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
  • Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

B.Proposisi

   Proposisi adalah ekspresi verbal dari putusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran suatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain (subyek) yang dapat dinilai benar atau salah. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi .

   Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.

Jenis-Jenis Proposisi

Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1.Berdasarkan bentuk
proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

a) Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua mahasiswa harus berusaha keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin bangsa.

b) Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.

Contoh :
• Semua mahasiswa harus belajar dengan keras dan optimis.
• vian bernyanyi dan berjoget.

2.Berdasarkan sifat
proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:

a) Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua meja di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.

b) Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• rinaldi pemain sinetron atau bintang iklan.

3.Berdasarkan kualitas
proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a) Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.

b) Negatif adalah proposisi yang menyatakan bahawa antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
• Semua kelinci bukanlah hamster.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.

4.Berdasarkan kuantitas.
proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:

a) Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.

b) Khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar bernyanyi.
• Tidak semua mahasiswa pandai menari.

sumber : http://dzuriyatunthoyibh.blogspot.com/2012/06/pengertian-proposisi-term-penalaran-dan.html
0

Inferensi

    Inferensi merupakan sebuah pekerjaan bagai pendengar (pembaca) yang selalu terlibat dalam tindak tutur selalu harus siap dilaksanakan ialah inferensi. Inferensi dilakukan untuk sampai pada suatu penafsiran makna tentang ungkapan-ungkapan yang diterima dan pembicara atau (penulis). Dalam keadaan bagaimanapun seorang pendengar (pembaca) mengadakan inferensi.

    Pengertian inferensi yang umum ialah proses yang harus dilakukan pembaca (pendengar) untuk melalui makna harfiah tentang apa yang ditulis (diucapkan) samapai pada yang diinginkan oleh saorang penulis (pembicara).

    Inferensi atau kesimpulan sering harus dibuat sendiri oleh pendengar atau pembicara karena dia tidak mengetahui apa makna yang sebenarnya yang dimaksudkan oleh pembicara/penulis. Karena jalan pikiran pembicara mungkin saja berbeda dengan jalan pikiran pendengar, mungkin saja kesimpulan pendengar meleset atau bahkan salah sama sekali. Apabila ini terjadi maka pendengar harus membuat inferensi lagi. Inferensi terjadi jika proses yang harus dilakukan oleh pendengar atau pembaca untuk memahami makna yang secara harfiah tidak terdapat pada tuturan yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis. Pendengar atau pembaca dituntut untuk mampu memahami informasi (maksud) pembicara atau penulis.

   Inferensi adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur).

a.Inferensi Langsung

Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.

Contoh:
Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam. Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.
Maka inferensi dari ungkapan tersebut: bahwa tidak bisa pergi ke ulang tahun temanya.

Contoh:
Pohon yang di tanam pak Budi setahun lalu hidup.
Dari premis tersebut dapat kita lansung menari kesimpulan (inferensi) bahwa: pohon yang ditanam pak budi setahun yang lalu tidak mati.

b.Inferensi Tak Langsung

Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.

Contoh:
A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
Inferensi yang menjembatani kedua ujaran tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.

Contoh yang lain;
A : Saya melihat ke dalam kamar itu.
B : Plafonnya sangat tinggi.
Sebagai missing link diberikan inferensi, misalnya:
C: kamar itu memiliki plafon

sumber : http://danspurnomo.blogspot.com/2014/03/definisi-proporsi-efisiensi-cara.html
0

Wujud Evidensi

     Pada hakikatnya evidensi adalah semua yang ada semua kesaksian,semua informasi,atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran, fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur adukan dengan apa yang di kenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang di maksud dengan data atau informasi adlah bahan keterangan yang di peroleh dari suatu sumber tertentu.

Cara mernguji data :
Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi. Di bawah ini beberapa cara yang dapat di gunakan untuk pengujian tersebut.
1.Observasi
2.Kesaksian
3.Autoritas

Cara menguji fakta :
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilitian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1.Konsistensi
  • adalah melakukan suatu kegiatan secara terus menerus dengan tekun dan benar tanpa keluar dari jalur atau batasan batasan yang telah di tentukan maupun sesuai dengan ucapan yang telah dilontarkan. konsisten salah satu sikap dari manusia yang sifatnya adalah untuk memegang teguh suatu prinsip atau pendirian dari segala hal yang telah di tentukan.
2.Koherensi
  • adalah bagaimana membuat peralihan-peralihan yang jelas antar ide-ide, membuat  hubungan yang jelas antar kalimat dari sebuah paragraph dan membuat hubungan antar paragraph jelas dan mempermudah para pembaca untuk mengerti. Koherensi haruslah jelas, lengkap, susunan serta pengembangan materinya harus logis.

Cara menguji autoritas :
Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
  • Pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
  • Dasar kedua menyangkut pengalaman dan pendidikan autoritas. Pendidikan yang diperoleh menjadi jaminan awal. Pendidikan yang diperoleh harus dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
3. Kemashuran dan prestise
  • Ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain.
4. Koherensi dengan kemajuan
  • Hal keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir dalam bidang itu.
sumber : http://rudybyo.blogspot.com/2012/03/v-pengertian-dari-proposisievidensi-dan.html
                http://wikipedia.com

Selasa, 18 Maret 2014

0

Kutipan dan Daftar Pustaka

A. Pengertian Kutipan

     Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

     Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.

B. Prinsip Mengutip.

    Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip ,dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Cara penyebutan kutioan ada 2 cara,yaitu system catatan kaki dan sistem catatan langsung ( catatan perut ).Kita harus memilih salah satu dan harus konsisten.

 C. Jenis Kutipan.

    Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

    Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks aslinya.

    Sebaliknya, kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat dari seorang penulis atau tokoh terkenal berupa saripati atau ikhtisar dari pendapat tersebut.

     Perbedaan antara kedua jenis kutipan hendaknya harus benar-benar diperhatikan karena akan membantu konsekuensi yang berlainan bila dimasukkan ke dalam teka. Dalam hubungan ini, cara mengambil bahan dari buku-buku ketika mengumpulkan data akan sangat membantu.

     Kutipan langgsung harus dimasukkan ke dalam tanda kutip,sedangkan kutipan tidak langsung tidak diapit oleh tanda kutip


D. Teknik Mengutip.

     Mengutip atau merujuk dapat dilakukan dengan mengambil pendapat atau temuan orang lain, baik secara langsung maupun tiak langsung. Pengutipan semacam ini dilakukan dengan merujuk kepada nama penulis dan karyanya yang dimaksud. Nama penulis yang dipakai adalah nama keluarga, nam amarga , atau nama akhir tanpa menuliskan gelar atau jabatannya. Apabila sumber yang dikutip ditulis satu dan/atau dua orang, maka nama penulis dituliskan semua pada setiap kali diacuh. Bila yang dikutip adalah yang ditulis oleh tiga penulis, maka nama penulis pertama saja yang ditulis diikuti singkatan dkk ( dan kawan-kawan) atau singkatan et al (et alli atau et aliae), misalnya, Hasanuddin, Dkl.

E. Daftar Pustaka.

    Daftar pustaka atau biasa juga disebut bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul-judul buku, artikel, makalah, dan bahan-bahan dalam bentuk lainnya yang dijadikan sumber atau rujukan untuk sebuah buku atau bentuk tulisan lain.

 1. Unsur Daftar Pustaka.

Unsur yang paling penting yang harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka antara lain sebagai berikut :
-Nama penulis, ditulis secara lengkap
-Judul buku, juga termasuk anak judulnya atau judul tambahan
-Data publikasi, meliputi nama penerbit, tahun terbit, dan di mana terbitnya buku tersebut. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa.
-Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis juga nama pengarangnya, judul artikel, nama majalah, nomor, dan tahun terbit.

2. Teknik Penulisan.

    Cara menulis daftar pustaka tidaklah seragam, terutama diakibatkan oleh sifat bahan referensi itu. Cara penyusunan daftar pustaka untuk buku dan majalah tentu berbeda. Namun ada tiga pokok yang selalu harus dicantumkan: penulis, judul, dan data-data publikasi.

Urutan cara menulis daftar pustaka pada umumnya adalah sebagai berikut.
Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Nama penerbit

Catatan urutan:
Jika nama penulis mempunyai dua kata, tulis kata terakhir dulu, pisahkan dengan tanda koma Setelah nama pengarang, kemudian beri tanda titik untuk menuliskan tahun terbit. Judul buku ditulis dengan italic. Setelah judul, beri tanda titik, kemudian tulis kota terbit.Setelah kota terbit beri tanda titik dua, kemudian tulis nama penerbit.

sumber: http://tyanovy.blogspot.com/2013/01/kutipanabstrakdaftar-pustaka.html




0

Alinea

A. Pengertian Alinea.

     Alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat dari sudut pandang komposisi, alinea sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab karangan formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri atas satu alinea. Jadi, tanpa kemampuan menyusun alinea tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

B. Struktur Alinea.

     Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun alinea pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu :

    Kalimat Utama : Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat utama adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.

    Kalimat Penjelas : Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberi penjelasan tentang gagasan pokok.Kalimat penjelas harus senantiasa menjabarkan gagasan yang dinyatakan dalam kalimat topik

C. Tujuan Pembentukan Alinea .

    Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengan dung suatu tema, bila terdapat dua tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.

    Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lrbih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah.

D. Macam-Macam Alinea .

Berdasarkan sifat dan tujuannya, alinea dapat dibedakan menjadi :

    Alinea Pembuka
    Alinea Penghubung
    Alinea Penutup

Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat dibedakan menjadi :

    Alinea persuatif
    Alinea argumentatif
    Alinea naratif
    Alinea deskriptif
    Alinea ekspositoris

Berdasarkan fungsi, alinea dapat dibedakan menjadi :

    Alinea Pembuka
    Alinea Pengembang
    Alinea Penutup

sumber:http://mziadilmi.blogspot.com/2013/01/pengertianstrukturtujuanmacam.html

0

Kalimat Efektif

 
A. Pengertian kalimat efektif.

      Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif  adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya

B.Unsur-unsur kalimat efektif.

       Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.


C. Syarat-syarat kalimat efektif.

 1. Kesepadanan struktur kata.

      Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok. Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.

Beberapa ciri kesepadanan :

  •     Memiliki struktur yang jelas.
  •     Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan  dengan menggunakan kata depan. Contoh : di,dalam,   bagi, untuk, pada, dan sebagainya yang dapat ditempatkan didepan subjek.
  •     Tidak terdapat subjek ganda.
  •      Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh :

  •     Iwan pergi kesekolah, kemudian Iwan pergi kerumah pamannya untuk mengambil pakaian. (tidak efektif).
  •     Iwan pergi kesekolah, kemudian kerumah pamannya untuk mengambil pakaian. (efektif).

 2. Keparalelan atau kesejajaran bentuk.

       Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalamkalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.

Contoh :

    Harga bahan bakar dibekukan atau kenaikan secara wajar.

 3. Ketegasan atau penekanan kata.

     Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:


     1   Meletakkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat. contoh:

          Persoalan itu dapat di selesaikan dengan mudah.

     2.   Melakukkan pengulangan. contoh :
           

           Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu.

     3.   Melakukkan pengontrasian kata kunci. contoh:
 

           Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.

     4.   Menggunakkan partikel penegasan. contoh:

           Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemngat berangkat kuliah.

4. Kehematan kata.

      Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi. Dapat dilakukan dengan cara:


  •     Menghilangkan pengulangan subyek.
  •     Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
  •     Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
  •     Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak.

 5. Kesatuan gagasan.

     Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat, contoh:


  •     Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.

 6. Kelogisan.

     Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD, contoh:

  •     Jalur ini terhambat oleh iring- iringan jenazah.
  •     Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki.

sumber :  http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kalimat-efektif.html