Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
Penalaran induktif mungkin merupakan generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu menganai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Di dalam analogi kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala ditarik berdasarkan pengamatan terhadap gejala-gejalayang mengikuti pola sebab akibat, akibat-sebab, dan akibat-akibat.
contoh penalaran induktif :
Kucing berkaki empat, jerapah berkaki empat, kambing berkaki empat, setiap hewan memiliki kaki empat.
Induktif terdiri dari 3 macam :
1.Generalisasi
Bentuk penalaran induktif dimana kesimpulan diambil mengenai suatu kelompok berdasarkan pengetahuan mengenai beberapa kasus dalam kelompok tersebut.
contoh :
Hasil kuis mata pelajaran IMK untuk kelas 3ka10 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3ka10 cukup pintar dalam mengerjakan soal imk
2. Analogi
Bentuk penalaran induktif dimana kesimpulan mengenai sesuatu (kejadian, orang, objek) karena kemiripannya dengan benda-benda lain
contoh :
Iis adalah seorang altlet Renang kebanggan sekolahnya. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan renangnya. Demikian juga dengan Ihsan, dia merupakan seorang prajurit tentara yang memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai aparat pelindung negara. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau menjaga negara. Oleh karena itu, untuk menjadi perengan dan prajurit tentara harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih.
3.Kausal (sebab-akibat)
Bentuk penalaran induktif dimana kesimpulan mengenai suatu akibat
keaadaan dibuat berdasarkan sebab yang diketahui ( atau sebaliknya).
contoh :
Ketika pulang dari kampus, Indri melihat tanah di halamannya becek, ia langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.
sumber : Wahyu, Tri . 2006. Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas Gunadarma.
0 comments:
Posting Komentar