Sabtu, 29 Maret 2014

0

Silogisme dan Entimem

1. Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga. Proporsisi merupakan pernyataan yang dapat dinyatakan kebenarannya atau dapat ditolak karena kesalahan yang terkandung didalamnya (keraf, 1982). Silogisme terdiri atas tiga bagian: premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.

Premis mayor mengandung term mayor dari silogisme, merupakan generalisasi atau proposisi yang dianggap benar bagi semua unsur atau anggota kelas tertentu. Premis minor mengandung term minor atau tengah dari silogisme, berisi proposisi yang mengidentifikasi atau menunjuk sebuah hasil atau peristiwa khusus sebagai anggota dari kelas itu.Kesimpulan adalah proposisi yang menyatakan bahwa apa yang berlaku bagi seluruh kelas akan berlaku pula bagi anggota-anggotanya.

Contoh :

Premis Umum semua ilmuan adalah pemikir.
Premis Khusus Randi adalah ilmuan.
Simpulan         Jadi, Randi adalah pemikir.
Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan silogisme, antara lain:

I.  Sebuah silogisme hanya terdiri dari tiga proposisi: premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.

II. Jika sebuah silogisme mengandung sebuah premis yang positif dan sebuah premis negatif (menggunakan kata tidak atau bukan) maka kesimpulannya harus negatif.

Contoh :

Premis Umum       Guru SD golongan III tidak perlu mengikuti program DII Guru SD.
Premis Khusus      Irfan adalah guru SD golongan III.
Simpulan                Karena itu, Irfan tidak perlu mengikuti program DII Guru SD.

III. Dari dua buah premis yang negatif tidak dapat ditarik kesimpulan.

Contoh :

Premis Umum    Indonesia bukanlah negara agama.
Premis Khusus   Anto adalah orang yang tidak memiliki agama
Simpulan            Jadi, Anto adalah orang Indonesia.

IV. Premis mayor yang benar belum tentu menghasilkan kesimpulan yang benar jika proses penyimpulannya keliru.

Contoh :

Premis Umum     Manusia adalah makhluk berakal budi.
Premis Khusus   Dani bodoh.
Simpulan            Jadi, Dani  bukan manusia.

2. Entimem

Entimem adalah silogisme yang dipersingkat. Dalam kenyataannya tidak banyak yang menggunakan bentuk silogisme yang lengkap dalam kehidupan sehari-hari. Demi kepraktisan, bagian silogisme yang dianggap telah dipahami, dihilangkan (Guinn dan Mather, 1987; Suparno 2004).

Contoh :

Premis Umum       Semua preman adalah penindas orang yang sedang kesusahan.
Premis Khusus      Ferdi adalah seorang preman.
Simpulan                Ferdi adalah penindas orang yang sedang kesusahan.
Entimem                 Ferdi adalah preman, penindas orang yang sedang kesusahan.

3. Rantai Deduksi

Penalaran jenis ini adalah perpaduan antara silogisme-silogisme yang terdapat pada semua jenis Penalaran Deduksi.

Contoh kalimat :

· Saya tidak menyukai buah durian.
Karena buah durian baunya menyengat.

Ibu saya membelikan saya buah durian.

Jadi saya tidak memakannya.

· Saya menyukai olah raga futsal.
Karena futsal adalah olah raga kegemaran saya.

Teman saya mengajak saya bermain futsal.


Jadi saya menerima ajakan teman saya.


sumber : Dyas Puspandari. 2009. Bahasa Indonesia Politeknik Telkom. Bandung: Politeknik Telkom

0 comments:

Posting Komentar