A. Pengertian kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya
B.Unsur-unsur kalimat efektif.
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.
C. Syarat-syarat kalimat efektif.
1. Kesepadanan struktur kata.
Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok. Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.
Beberapa ciri kesepadanan :
Contoh :
2. Keparalelan atau kesejajaran bentuk.
Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalamkalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh :
Harga bahan bakar dibekukan atau kenaikan secara wajar.
3. Ketegasan atau penekanan kata.
Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1 Meletakkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat. contoh:
Persoalan itu dapat di selesaikan dengan mudah.
2. Melakukkan pengulangan. contoh :
Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu.
3. Melakukkan pengontrasian kata kunci. contoh:
Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
4. Menggunakkan partikel penegasan. contoh:
Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemngat berangkat kuliah.
4. Kehematan kata.
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi. Dapat dilakukan dengan cara:
5. Kesatuan gagasan.
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat, contoh:
6. Kelogisan.
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD, contoh:
sumber : http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kalimat-efektif.html
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya
B.Unsur-unsur kalimat efektif.
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.
C. Syarat-syarat kalimat efektif.
1. Kesepadanan struktur kata.
Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok. Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.
Beberapa ciri kesepadanan :
- Memiliki struktur yang jelas.
- Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan menggunakan kata depan. Contoh : di,dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya yang dapat ditempatkan didepan subjek.
- Tidak terdapat subjek ganda.
- Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh :
- Iwan pergi kesekolah, kemudian Iwan pergi kerumah pamannya untuk mengambil pakaian. (tidak efektif).
- Iwan pergi kesekolah, kemudian kerumah pamannya untuk mengambil pakaian. (efektif).
2. Keparalelan atau kesejajaran bentuk.
Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalamkalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh :
Harga bahan bakar dibekukan atau kenaikan secara wajar.
3. Ketegasan atau penekanan kata.
Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1 Meletakkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat. contoh:
Persoalan itu dapat di selesaikan dengan mudah.
2. Melakukkan pengulangan. contoh :
Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu.
3. Melakukkan pengontrasian kata kunci. contoh:
Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
4. Menggunakkan partikel penegasan. contoh:
Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemngat berangkat kuliah.
4. Kehematan kata.
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi. Dapat dilakukan dengan cara:
- Menghilangkan pengulangan subyek.
- Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
- Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
- Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak.
5. Kesatuan gagasan.
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat, contoh:
- Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
6. Kelogisan.
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD, contoh:
- Jalur ini terhambat oleh iring- iringan jenazah.
- Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki.
sumber : http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kalimat-efektif.html
0 comments:
Posting Komentar